IDXChannel - Kampanye pemilu Amerika Serikat (AS) dicirikan oleh polarisasi politik dan tuduhan tak berdasar atas pemalsuan sistematis. Hal tersebut disampaikan International Election Observation Mission of the Office for Democratic Institutions and Human Rights (ODIHR) dari Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE).
"Kampanye tersebut ditandai dengan polarisasi politik yang mengakar, yang sering menutupi diskusi kebijakan dan platform partai," kata ODIHR/OSCE dalam sebuah pernyataan, dilansir Tass, Kamis (5/11/2020).
"Permusuhan dan retorika yang memanas antara kandidat berdampak negatif pada fokus kampanye pada kebijakan dan platform partai. Kedua kandidat presiden terkemuka saling menuduh melakukan korupsi, penipuan, bekerja untuk kepentingan asing, ketidakmampuan untuk memimpin, dan mendukung. untuk kelompok ekstremis," sambungnya.
Saat mempresentasikan laporan di Washington, salah satu koordinator dan pemimpin misi Michael Georg Link dari Jerman mencatat bahwa pernyataan tentang kekurangan sistem pemilihan oleh pihak Donald Trump tidak berdasar.
"Tuduhan tidak berdasar tentang kekurangan sistematis, terutama oleh petahana, termasuk pada malam pemilu, merugikan kepercayaan publik terhadap lembaga demokrasi,” tegasnya.
Sementara itu, kepala misi pemantauan OSCE / ODIHR, Ursula Gacek tim pemantau mereka akan tetap berada di AS lebih lama dari yang direncanakan karena pemilihan belum berakhir dan tidak semua suara telah dihitung. (*)
Advertisement
Trump dan Biden Saling Tuduh, Pilpres AS Disebut Banyak Kecurangan
Kampanye pemilu Amerika Serikat (AS) dicirikan oleh polarisasi politik dan tuduhan tak berdasar atas pemalsuan sistematis.

Trump dan Biden Saling Tuduh, Pilpres AS Disebut Banyak Kecurangan. (Foto: Ist)
Follow Saluran Whatsapp IDX Channel untuk Update Berita Ekonomi
Follow
Tim Editor
Advertisement
Advertisement