Analis Wolfe Research dalam catatan kepada klien menyebut pengumuman tarif sebagai sentimen yang campur aduk bagi pasar.
Tarif baru diperkirakan dapat menambah pemasukan tahunan pemerintah sebesar USD54 miliar. Namun, perpanjangan tenggat waktu menambah jeda 90 hari dari pengumuman tarif sebelumnya pada April lalu.
“Para investor menganggap Trump masih fleksibel dalam negosiasi dan enggan memicu gejolak pasar,” kata dia.
Dari sisi korporasi, Amazon (NASDAQ:AMZN) memulai gelaran Prime Day yang tahun ini berlangsung selama empat hari, lebih panjang dibandingkan dua hari pada 2024.
Di sisi makroekonomi, agenda rilis data ekonomi pada Selasa cukup sepi. Fokus investor tertuju pada risalah rapat bank sentral AS atau Federal Reserve yang akan dirilis Rabu waktu setempat.
(DESI ANGRIANI)