Kini, saham WIKA tengah mengalami tekanan jual yang tinggi usai terbelit masalah pembayaran utang.
Per akhir kuartal I-2024 atau hingga 31 Maret 2024, total kewajiban (liabilitas) WIKA mencapai Rp56,24 triliun dengan total ekuitas hanya Rp4,64 triliun.
Rugi bersih perusahaan mencapai Rp1,13 triliun selama tiga bulan pertama di 2024, membengkak lebih dari 100 persen secara tahunan (YoY) dibandingkan rugi bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp521,26 miliar.
Kontrak Baru
Kabar teranyar, WIKA mengantongi kontrak baru sebesar Rp5,5 triliun hingga April 2024. Dengan raihan tersebut, perseroan berencana melunasi sebagian obligasi senilai Rp50 miliar.
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan kontrak baru yang diraih telah memenuhi berbagai kriteria yang ditentukan oleh WIKA, baik dari sisi pemberi kerja maupun skema pembayaran, dan diyakini pada pelaksanaannya nanti, proyek tersebut akan memberikan kontribusi berupa hasil usaha yang baik pada tahun-tahun mendatang.