Selain itu, langkah efisiensi biaya operasional menjadi perhatian utama BATA dalam menjaga keberlanjutan usaha.
"Kami juga akan mengimplementasikan efisiensi dalam mengelola biaya operasional," tutur dia.
Perseroan menegaskan tidak ada rencana ekspansi besar maupun penambahan jumlah gerai baru di tahun ini. Fokus investasi akan diarahkan pada optimalisasi gerai yang sudah ada.
Sejalan dengan hal tersebut, manajemen juga mengonfirmasi adanya rencana pelepasan aset yang sudah tidak digunakan. "Kami akan melepas properti yang tidak digunakan," ujarnya.
Sepanjang 2024, BATA mencatat penurunan penjualan sebesar 25 persen menjadi Rp459,98 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Rugi usaha tercatat Rp145,05 miliar, sedikit membaik dibandingkan kerugian pada 2023.
(DESI ANGRIANI)