"Tetapi, ini pertanda bahwa level IHSG [Indeks Harga Saham Gabungan] saat ini relatif murah jika dibandingkan dengan rasio price to earnings (PE). Terlebih saat ini banyak saham yang berada di level Covid dan akibatnya akan ada flow dari investor asing, manajer investasi, ETF di luar ke Indonesia," tuturnya.
Michael berharap langkah awal UBS ini dapat diikuti oleh lembaga global lainnya seperti MSCI.
Pada Rabu (23/4), Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuannya, sesuai dengan ekspektasi pasar. Keputusan tersebut tidak banyak menggerakkan nilai tukar rupiah maupun indeks acuan domestik.
“Meski indikator makro mengarah pada perlunya pemangkasan suku bunga, pasar diperkirakan akan menghapus ekspektasi pelonggaran pada kuartal ini, karena rupiah terus tertekan di tengah ketidakpastian domestik dan kebijakan tarif, serta tidak bisa mengandalkan pelemahan dolar AS,” ujar Ekonom Senior DBS, Radhika Rao.
BI menyatakan bahwa fokus kebijakannya saat ini adalah menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian global akibat ketegangan perdagangan.