"Hari ini berbeda dengan krisis keuangan di tahun 1998, ketika itu justru UMKM menjadi penyangga. Dimana nilai ekspor UMKM bisa naik hingga 350% saat itu," sebutnya.
Dan memang waktu itu, ditambahkan Teten, kita diuntungkan dengan keadaan ekonomi global yang bagus dan nilai kurs Dolar AS yang sangat kuat terhadap Rupiah.
Namun kini situasinya secara global semua mengalami hal yang sama, dimana ekonomi dunia yang sedang lesuh. Meski demikian, tegas Menteri Tetetn, UMKM harus tangkas menjadi tumpuan dan saat ini menjadi dominan bagi market domestic terutama untuk memenuhi kebutuhan regular dan harian masyarakat. (*)