Marjin Laba Kotor sebesar 47,6 persen, terkoreksi sebesar 213 bps dibandingkan tahun sebelumnya sebagai dampak dari biaya transformasi dan pengurangan stok pelanggan.
Laba bersih UNVR pada 2024 mencapai Rp3,4 triliun, terkoreksi sebesar 29,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Itu dikarenakan penurunan penjualan dan kenaikan investasi yang diperlukan dalam transformasi.
Meski begitu, perseroan berupaya memperbaiki pangsa pasar selama 2024 dibandingkan dengan posisi terendah di Desember 2023, walaupun masih di bawah posisi pangsa pasar YTD Oktober 2023
Perseroan juga launch dan relaunch 46 inovasi untuk memperkuat merek dan portofolio serta memanfaatkan segmen konsumen yang sedang bertumbuh.
Langkah dan Strategi di 2025
Untuk strategi di 2025, perseroan tetap berkomitmen terhadap pertumbuhan jangka panjang dan berkelanjutan dibandingkan dengan kinerja jangka pendek, dan akan terus mengambil tindakan tegas untuk mengatasi berbagai masalah operasional.
Unilever juga bakal melanjutkan kemajuan yang telah dicapai pada 2024, serta melanjutkan transformasi Go-To-Market di 2025 termasuk memperluas jangkauan distribusi langsung dan tidak langsung, serta memastikan eksekusi yang mulus di pasar.
Dengan upaya tersebut, Unilever yakin bakal meraih peningkatan marjin laba kotor melalui efisiensi operasional dan peningkatan volume.
Selain itu, perseroan berupaya membangun brand dan portofolio yang lebih kuat dan terus berinvestasi di balik brand untuk memastikan seluruh brand tetap kompetitif dan relevan.
Unilever optimistis upaya-upaya tersebut akan memberikan fondasi yang lebih kuat untuk pertumbuhan jangka panjang. Sehingga perseroan bisa melihat manfaat dari tindakan reset tersebut pada paruh kedua 2025.
(ADV/Febrina Ratna Iskana)