Harga komoditas yang tinggi ikut membantu kinerja keuangan perusahaan. UNTR mencatat kenaikan pendapatan dari penambangan batu bara dari pihak ketiga menjadi Rp 4,11 triliun dari semula Rp 3,96 triliun. Sementara itu pendapatan penambangan dari pihak berelasi sebesar Rp 3,47 triliun dari nihil pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu penjualan mesin konstruksi kepada pihak ketiga juga naik lebih dari dua kali lipat menjadi Rp 8,86 triliun dari semula Rp 3,80 triliun.
Pada kuartal pertama tahun ini aset UNTR tercatat sebesar Rp 120,09 triliun, dengan liabilitas mencapai Rp 42,97, sehingga ekuitas yang dimiliki adalah sejumlah Rp 73,51 triliun.
Sekretaris Perusahaan United Tractors, Sara K. Loebis mengatakan, moncernya penjualan alat berat disokong oleh sektor pertambangan, yang didorong oleh komoditas batubara dan nikel. Ini tercermin dari penjualan sepanjang tiga bulan pertama 2022, dimana penjualan ke sektor tambang masih mendominasi. Sebanyak 60 persen penjualan alat berat ditujukan ke sektor ini.
Tahun ini UNTR menargetkan menjual 3.700 unit alat berat Komatsu. Dengan kata lain, di kuartal pertama 2022 saja, UNTR telah merealisasikan 45,7 persen dari target penjualan alat berat tahun ini. (RAMA)