CPO sebelumnya tersengat momentum bullish di tengah kuatnya minyak nabati saingannya, harga minyak mentah yang menguat, hingga perkiraan permintaan yang lebih kuat menjelang Idul Fitri.
Minyak sawit berjangka Malaysia mengalami penurunan di tengah menguatnya minyak nabati saingannya di Dalian dan Chicago Board, dan melemahnya ringgit.
Dilaporkan Trading Economics, beberapa trader CPO mencoba melakukan bargain hunter setelah harga mencapai titik terendah dalam lebih dari 6 minggu dalam beberapa hari terakhir.
Di sisi lain, berdasarkan data surveyor kargo, pengiriman produk minyak sawit Malaysia untuk periode 1-15 April naik sekitar 9,2 persen hingga 28,5 persen dibandingkan periode yang sama di Maret, menurut Intertek Testing Services dan Amspec Agri.
Namun, kontrak-kontrak tersebut diperkirakan akan anjlok mendekati 7 persen pada minggu ini, yang akan menjadi penurunan kedua berturut-turut, tertekan oleh perkiraan peningkatan produksi lebih lanjut selama kuartal II-2024.