Dari sisi kinerja produksi, INCO mencatatkan volume produksi sebesar 51.644 metrik ton selama sembilan bulan pertama tahun ini dan sebesar 17.953 metrik ton selama periode Juli-September 2023.
“Pencapaian ini patut diapresiasi yang tentunya tidak lepas dari penerapan strategi pemeliharaan yang efektif serta kinerja operasional yang luar biasa,” kata Febriany.
Lebih lanjut, menyusul penandatanganan Perjanjian Definitif dengan Huayou dan Ford pada 30 Maret 2023 lalu, perseroan dengan bangga mengumumkan penyelesaian evaluasi dan persetujuan Dewan Komisaris atas tambang Pomalaa dengan investasi senilai USD925 juta yang akan memasok bijih ke Pomalaa HPAL. Hal ini lebih lanjut untuk mendukung rantai pasokan kendaraan listrik di Indonesia.
(DES)