"Kondisi ini menimbulkan risiko ketidakterpenuhinya terhadap ketentuan regulasi permodalan minimum apabila tidak dilakukan langkah strategis antara lain berupa PMTHMETD," kata manajemen Victoria Insurance.
Dengan langkah ini, maka pemegang saham lama akan mengalami dilusi kepemilikan sebesar 9,09 persen, termasuk PT Victoria Investama Tbk (VICO) dari 79,4 persen menjadi 72,19 persen. Sementara porsi saham publik (free float) akan berkurang menjadi 18,05 persen dari 19,86 persen.
Manajemen Victoria Insurance belum mengungkapkan calon investor strategis yang akan menyetorkan modal. Dengan demikian, penerbitan saham baru akan dilakukan setelah penentuan satu atau beberapa investor yang dipilih.
Aksi korporasi ini juga turut mengangkat saham-saham emiten milik keluarga Suzanna Tanojo itu. Di antaranya saham induk, VICO yang melesat 20 persen ke Rp216. Saham PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) juga melejit hingga 14,5 persen ke level Rp126.
(Rahmat Fiansyah)