Ketiga indeks tersebut mencatatkan kenaikan jika dibandingkan penutupan pada Jumat pekan lalu. Saham-saham berfluktuasi sepanjang pekan akibat penangguhan tarif atas barang-barang Eropa dan eskalasi perang dagang antara AS dan China.
Salah satu tanda volatilitas yakni perbedaan antara titik tertinggi dan terendah mingguan untuk S&P500 adalah yang terlebar sejak akhir Maret 2020 saat pandemi.
S&P 500 dan Dow Jones membukukan persentase kenaikan mingguan terbesar sejak November 2023, sementara Nasdaq mencatat kenaikan persentase mingguan terbesar sejak November 2022.
"Investor mencari beberapa tanda positif bahwa ketidakpastian yang benar-benar mengganggu pasar akan mereda. Ketidakpastian dan volatilitas adalah narasi investor baru," kata Chief Executive Officer di AXS Investments Greg Bassuk.
Seperti diketahui, China membalas kenaikan tarif Trump baru-baru ini ke tingkat efektif 145 persen. Perang dagang telah menyebabkan fluktuasi pasar intraday yang liar dan mendorong ekspektasi inflasi jangka pendek konsumen ke level terpanas sejak 1981.
(Dhera Arizona)