sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wall Street Akhir Pekan Ditutup Naik Tajam Imbas Pernyataan The Fed

Market news editor Dhera Arizona Pratiwi
12/04/2025 07:08 WIB
Wall Street menutup pekan dengan kenaikan signifikan pada perdagangan Jumat (11/4/2025).
Wall Street Akhir Pekan Ditutup Naik Tajam Imbas Pernyataan The Fed. (Foto MNC Media)
Wall Street Akhir Pekan Ditutup Naik Tajam Imbas Pernyataan The Fed. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Wall Street menutup pekan dengan kenaikan signifikan pada perdagangan Jumat (11/4/2025). Hal itu terjadi di saat bank-bank besar memulai musim laporan keuangan kuartal I-2025 yang penuh gejolak didorong oleh kekacauan perang dagang yang digulirkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Melansir Reuters, Sabtu (12/4/2025), Dow Jones Industrial Average naik 619,05 poin, atau 1,56 persen menjadi 40.212,71. Kemudian, S&P 500 naik 95,31 poin, atau 1,81 persen menjadi 5.363,36, dan Nasdaq Composite naik 337,15 poin, atau 2,06 persen menjadi 16.724,46.

Ke-11 sektor utama S&P 500 berada di zona hijau, dengan material dan teknologi mencatatkan persentase kenaikan terbesar. Pada Nasdaq, sebanyak 2.948 saham naik dan 1.467 saham turun.

Ketiga indeks utama AS mengakhiri sesi dengan kenaikan tajam dipicu oleh pernyataan Presiden Federal Reserve Boston Susan Collins bahwa The Fed siap menjaga fungsi pasar keuangan jika diperlukan.

Ketiga indeks tersebut mencatatkan kenaikan jika dibandingkan penutupan pada Jumat pekan lalu. Saham-saham berfluktuasi sepanjang pekan akibat penangguhan tarif atas barang-barang Eropa dan eskalasi perang dagang antara AS dan China.

Salah satu tanda volatilitas yakni perbedaan antara titik tertinggi dan terendah mingguan untuk S&P500 adalah yang terlebar sejak akhir Maret 2020 saat pandemi.

S&P 500 dan Dow Jones membukukan persentase kenaikan mingguan terbesar sejak November 2023, sementara Nasdaq mencatat kenaikan persentase mingguan terbesar sejak November 2022.

"Investor mencari beberapa tanda positif bahwa ketidakpastian yang benar-benar mengganggu pasar akan mereda. Ketidakpastian dan volatilitas adalah narasi investor baru," kata Chief Executive Officer di AXS Investments Greg Bassuk.

Seperti diketahui, China membalas kenaikan tarif Trump baru-baru ini ke tingkat efektif 145 persen. Perang dagang telah menyebabkan fluktuasi pasar intraday yang liar dan mendorong ekspektasi inflasi jangka pendek konsumen ke level terpanas sejak 1981.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement