sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wall Street Akhiri 2022 dengan Koreksi Tajam, Terparah Sejak Krisis Keuangan 2008

Market news editor Nia Deviyana
31/12/2022 08:35 WIB
Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street menutup perdagangan terakhir di 2022 dengan penurunan tajam.
Wall Street Akhiri 2022 dengan Koreksi Tajam, Terparah Sejak Krisis Keuangan 2008. Foto: MNC Media.
Wall Street Akhiri 2022 dengan Koreksi Tajam, Terparah Sejak Krisis Keuangan 2008. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street menutup perdagangan terakhir di 2022 dengan penurunan tajam.

Hal tersebut didorong kenaikan suku bunga yang agresif untuk mengekang inflasi, kekhawatiran resesi, perang Rusia-Ukraina, dan meningkatnya kekhawatiran atas kasus Covid di China.

Melansir Reuters, Sabtu (31/12/2022), tiga indeks utama Wall Street membukukan penurunan tahunan pertama mereka sejak 2018 di mana era kebijakan moneter yang longgar telah berakhir. 

Saat ini, laju kenaikan suku bunga Federal Reserve (The Fed) paling cepat sejak 1980-an.

S&P 500 turun 19,4% tahun ini, menandai penurunan kapitalisasi pasar sekitar USD8 triliun. Nasdaq yang ditopang saham teknologi turun 33,1%, sedangkan Dow Jones Industrial Average turun 8,9%.

Persentase penurunan tahunan untuk ketiga indeks adalah yang terbesar sejak krisis keuangan 2008, sebagian besar didorong penurunan pertumbuhan saham karena kekhawatiran atas kenaikan suku bunga Fed yang cepat sehingga meningkatkan imbal hasil Treasury AS.

"Alasan makro utama, yaitu berasal dari kombinasi gangguan rantai pasokan yang sedang berlangsung yang dimulai pada tahun 2020, lonjakan inflasi, keterlambatan The Fed memulai program pengetatan suku bunga dalam upaya untuk menahan inflasi," ujar kepala strategi investasi di CFRA Research, Sam Stovall.

Dia juga mengutip indikator ekonomi yang menunjukkan resesi, ketegangan geopolitik termasuk perang Ukraina, kasus Covid China yang melonjak, serta ketidakpastian atas Taiwan.

Pertumbuhan saham berada di bawah tekanan, membalikkan tren yang berlangsung selama beberapa dekade terakhir.

Saham teknologi mengalami penurunan paling signifikan, di mana Apple Inc, Alphabet Inc, Microsoft Corp, Nvidia Corp, Amazon.com Inc, Tesla Inc menjadi beban bagi indeks S&P 500. Saham-saham tersebut mengalami penurunan antara 28% dan 66% pada 2022.

S&P 500 turun sekitar 30,1% tahun ini dengan investor lebih memilih sektor yang menghasilkan dividen tinggi dengan pendapatan stabil seperti energi.

Sementara sektor energi mencatat kenaikan tahunan 59% didorong lonjakan harga minyak. (NIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement