S&P 500 masih berada dalam kisaran 1% dari rekor penutupan tertinggi yang dicapai pada 3 Januari 2022. Penutupan di atas level tersebut – 4.796,56 – akan mengonfirmasi bahwa indeks penentu memasuki pasar bullish ketika menyentuh titik terendah pasar bearish pada Oktober 2022.
Tahun ini merupakan tahun yang penuh gejolak yang ditandai dengan krisis perbankan AS pada bulan Maret, boomingnya saham-saham dengan teknologi kecerdasan buatan (AI), kegelisahan pasokan minyak akibat perang Israel-Hamas, dan ketakutan bahwa kebijakan Fed yang restriktif dapat membawa perekonomian AS ke dalam resesi.
Penurunan suku bunga membantu memicu reli yang luar biasa di akhir tahun, yang berubah menjadi overdrive pada bulan Desember ketika Federal Reserve membuka pintu bagi penurunan suku bunga AS pada tahun 2024 setelah kampanye kenaikan suku bunga yang membantu menurunkan inflasi menuju target tahunan bank sentral sebesar 2%. .
Dari 11 sektor utama real estate S&P 500 (.SPLRCR) membukukan persentase kerugian terbesar. Bahan pokok konsumen (.SPLRCS) dan layanan kesehatan (.SPXHC) merupakan dua sektor yang memperoleh keuntungan.
Pada tahun ini, sektor teknologi (.SPLRCT), layanan komunikasi (.SPLRCL), dan kebijakan konsumen (.SPLRCD) mencatatkan kinerja terbaik, sedangkan utilitas (.SPLRCU), energi (.SPNY) dan kebutuhan pokok konsumen (.SPLRCS) mengalami penurunan.