Morgan Stanley mencatat, kombinasi data ketenagakerjaan yang lebih lemah dengan risiko inflasi terkait tarif dapat memicu koreksi, terutama pada kuartal III yang secara historis cenderung lemah.
Sementara itu, sejumlah pelaku pasar menilai dampak ekonomi dari kenaikan tarif mungkin baru terlihat dalam beberapa waktu ke depan. Saat ini pasar cenderung menganggap isu tersebut sebagai faktor yang minim pengaruh.
(Rahmat Fiansyah)