IDXChannel - Indeks utama Wall Street dibuka variatif perdagangan Kamis (25/5/2023). Kendati ancaman gagal bayar (default) masih membayangi, performa Nasdaq cukup gemilang menyusul kinerja positif saham teknologi.
Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 0,15% di 32.751,20, S&P 500 (SPX) naik 0,83% di 4.149,58, disusul Nasdaq Composite (IXIC) melejit 1,77%, menjadi 12.704,98. Nasdaq Composite melonjak hampir 2%, terdongkrak peningkatan saham Nvidia, setelah perusahaan teknologi pembuat chip itu memperkirakan adanya kenaikan pendapatan sebesar 50% untuk kuartal selanjutnya.
Manajemen Nvidia mengatakan perusahaan sedang berupaya meningkatkan pasokan demi memenuhi lonjakan permintaan, terutama untuk chip teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI).
Para pemain AI 'kelas berat' lainnya juga ikut terkerek sahamnya, seperti Microsoft Corp (NASDAQ:MSFT) dan Alphabet (NASDAQ:GOOGL) Inc, yang masing-masing menguat sekitar 2,5%.
Perusahaan semikonduktor lainnya termasuk Advanced Micro Devices (NASDAQ:AMD) Inc, Micron Technology Inc (NASDAQ:MU) dan Broadcom (NASDAQ:AVGO) Inc juga tumbuh antara 2% dan 9%.
"Memang kata kunci (pertumbuhan) untuk bulan ini adalah AI," kata Chief Investment Strategist CFRA Research, Sam Stovall, dilansir Reuters, Kamis (25/5/2023).
Meski muncul secercah harapan, pelaku pasar modal negeri Paman Sam tak luput menantikan kabar kejelasan negosiasi plafon utang setelah kesepakatan pihak Gedung Putih dan anggota Kongres dari Partai Republik menemui jalan buntu.
Kondisi ini membangun kekhawatiran baru, terlebih menjelang tenggat waktu pembayaran utang mulai semakin dekat pada 1 Juni 2023.
Di sisi lain, nvestor juga masih mengamati pernyataan pidato pejabat bank sentral / Federal Reserve, sekaligus data makro terbaru, seperti prakiraan produk domestik bruto (PDB) hingga angka klaim pengangguran.
Data-data ini dapat menjadi acuan investor untuk mengukur dampak kebijakan moneter yang akan diambil The Fed terhadap negara beribukota Washington DC ini.
(SLF)