Indeks KOSPI Korea Selatan (Korsel) dan ASX 200 Australia pun ikut melambung, masing-masing 2,08 persen dan 1,41 persen.
Pada Selasa waktu AS atau Rabu dini hari waktu Indonesia, Wall Street reli dan obligasi juga menguat, setelah adanya perlambatan inflasi Negeri Paman Sam yang tidak terduga pada Oktober yang memperkuat spekulasi bahwa siklus kenaikan suku bunga agresif ala bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) telah berakhir.
Indeks Dow Jones terangkat 1,43 persen, S&P 500 menguat 1,91 persen dan Nasdaq yang penuh dengan saham teknologi melejit 2,37 persen.
Yield US Treasury bertenor 10-tahun turun tajam 21 basis points (bps) ke 4,43 persen seiring kabar inflasi AS yang mendingin tersebut. Yield tersebut sempat menembus rekor 5 persen pada 23 Oktober lalu. Yield berkebalikan dengan harga obligasi.
Indeks harga konsumen (IHK) AS per Oktober meningkat 3,2 persen secara tahunan (YoY), menurut laporan inflasi bulanan Biro Statistik Tenaga Kerja.