Pekan ini, pasar menantikan data kepercayaan konsumen Desember serta laporan PDB kuartal ketiga. Fokus utama investor adalah sejauh mana inflasi melunak, yang akan memberikan lampu hijau bagi Federal Reserve untuk memangkas suku bunga lebih agresif tahun depan.
"Jika tingkat pengangguran terus merayap lebih tinggi, kami pikir Fed akan merespons dengan mendorong suku bunga kebijakan lebih rendah. Jika tidak, pemotongan dari Fed pada tahun 2026 akan datang lebih lambat," tulis ekonom Morgan Stanley, Michael Gapen.
Perlu dicatat bahwa volume perdagangan diperkirakan akan menurun drastis mulai pertengahan pekan. Wall Street dijadwalkan tutup lebih awal pada Rabu (24/12/2025) dan tutup sepenuhnya pada Kamis (25/12/2025) untuk memperingati Natal. Kondisi ini sering kali memicu volatilitas harga yang lebih tinggi akibat likuiditas yang rendah.
Selain data ekonomi, pelaku pasar juga mencermati proses pemilihan Ketua Federal Reserve (The Fed) yang baru oleh Presiden Donald Trump, mengingat masa jabatan Jerome Powell akan berakhir pada Mei mendatang.
(DESI ANGRIANI)