Kendati demikian, tingkat pengangguran naik menjadi 3,9% di bulan Februari setelah bertahan sebesar 3,7% selama tiga bulan berturut-turut, sementara pertumbuhan upah melambat menjadi 0,1% secara bulanan.
“Kuncinya di sini adalah pertumbuhan upah (lebih besar) dibandingkan pertumbuhan lainnya, yang terjadi sangat rendah dan jauh di bawah ekspektasi,” kata Analis Murphy & Sylvest, Paul Nolte, dilansir Reuters, Jumat (8/3/2024).
Co-Manager Themis Trading, Joe Saluzzi, sebelumnya menilai penguatan angka NFP tidak akan menghilangkan ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga.
Joe berkomentar terhadap pidato Gubernur The Fed Jerome Powell yang cukup dovish terhadap pasar, sehingga melahirkan katalis positif bagi pasar.
“Kita semua mendengarkan Powell (pidato) kemarin dan sepertinya akan ada penurunan suku bunga pada tahun ini. Tapi ini masih belum jelas,” jelasnya.