IDXChannel - Indeks bursa Wall Street dibuka koreksi pada Kamis (15/12) merespons pengetatan kebijakan bank sentral Amerika Serikat yang berlarut-larut sehingga memadamkan harapan atas potensi akhir dari kenaikan suku bunga.
Dow Jones Industrial Average turun 0,97% di 33.635,42, S&P 500 melemah 1,16% di 3.949,13, sedangkan Nasdaq Composite anjlok 1,37% di 11.017,92.
Komponen saham yang paling aktif diperdagangkan di bawah indeks S&P 500 antara lain Tesla, Amazon.com, dan Carnival Corp. Tiga top gainers ditempati oleh Fidelity National Info menguat 3,16%, Verizon menanjak 1,88%, dan L3Harris Technologies tumbuh 1,06%, sedangkan top losers diduduki oleh Western Digital turun 7,56%, Netfilix merosot 6,00%, dan Estee Lauder tertekan 3,45%.
Setelah mengumumkan kebijakan suku bunga, The Fed merilis proyeksi ekonomi ke depan. Gubernur Fed Jerome Powell menegaskan bahwa bank sentral akan terus menaikkan suku bunga hingga adi atas 5% pada tahun 2023.
Pada Rabu kemarin (14/12), The Fed baru saja mengerek suku bunga 50 bps menjadi 4,25% - 4,50%. Analis menilai apabila Fed-rates didongkrak hingga 5 persen maka ekonomi AS berpeluang mengalami krisis seperti yang terjadi pada 2007-2008.