Setelah laporan keuangan induk Google, Alphabet dan Microsoft yang berkinerja kurang memuaskan, kini pasar tampak mencermati hasil dari Amazon.com hingga Apple, yang baru-baru memperingatkan adanya potensi kontraksi penjualan.
Selama beberapa dekade, pendapatan sektor teknologi dipandang dapat mengukur kekuatan perusahaan Amerika dalam menghadapi inflasi yang tinggi. Hasil dan proyeksi mereka baru-baru ini telah menambah kekhawatiran resesi berkat kenaikan suku bunga agresif oleh Federal Reserve.
Data menunjukkan tekanan inflasi masih cukup kuat, bahkan ketika belanja konsumen AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan September. Sebelumnya, Departemen Perdagangan AS merilis Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi yang naik 5,1% secara year on year (yoy) pada September. Itu terbentuk berkat lonjakan harga pangan dan energi yang bergejolak.
The Fed sendiri diperkirakan akan menaikkan 75 basis poin pada pertemuan pekan depan sebagai jurus mereka untuk menahan amuk kenaikan harga.
(FRI)