"Untuk saat ini, The Fed masih dalam fase wait and see," kata Analis EMEA Niall O' Sullivan dilansir dari Reuters, Rabu (1/11/2023).
Sementara itu, Departemen Keuangan AS pada Rabu ini mengatakan pihaknya berencana untuk meningkatkan jumlah lelang surat utang "secara bertahap" hingga Januari 2024.
Lembaga pimpinan Janet Yellen ini berencana untuk menjual USD112 miliar surat utang untuk menutupi defisit anggaran. Rencana ini dikabarkan akan dimulai pekan depan.
Rencana ini mendorong imbal hasil surat utang negara (yield Treasury) meningkat. Kenaikan yield merupakan kabar tak sedap bagi bursa saham. Saat ini yield Treasury bertenor 10-tahun turun berada di level 4,845%.
Sikap The Fed terhadap suku bunga kemungkinan akan menentukan arah pasar saham ke depan.
(YNA)