Angka inflasi yang memanas beberapa waktu lalu melahirkan ekspektasi pasar terhadap penundaan penurunan suku bunga, yang semula dimungkinkan terjadi pada bulan Mei, menjadi Juni mendatang.
Dari sisi pasar surat utang, yield atau imbal hasil Treasury yang lebih tinggi masih menjadi pemberat bursa saham,. "Dalam waktu dekat, ada kemungkinan besar bahwa kita akan melihat imbal hasil (Treasury) bergerak sedikit lebih tinggi,” pungkasnya.
(FRI)