IDXChannel - Wall Street ditutup bervariasi pada Kamis (29/8/2024) waktu setempat dengan indeks Dow Jones mencatat rekor penutupan tertinggi menyusul data ekonomi AS yang kuat.
Di sisi lain, saham produsen chip kecerdasan buatan Nvidia (NASDAQ:NVDA) turun setelah perkiraan laba yang sebagian besar sesuai namun gagal mengesankan investor.
Mengutip Investing, Dow Jones Industrial Average naik 0,59 persen menjadi 41.335,05 poin, penutupan tertinggi sepanjang masa. Indeks S&P 500 berakhir hampir tidak berubah pada 5.591,96 poin, tepat di bawah rekor penutupan tertingginya pada bulan Juli karena ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan September tetap kuat, sedangkan Nasdaq turun 0,23 persen menjadi 17.516,43 poin.
Laju tiga indeks utama itu dipengaruhi oleh data ekonomi AS yang tumbuh lebih cepat dari perkiraan awal karena belanja konsumen yang kuat. Departemen Perdagangan melaporkan adanya ekspektasi AS terhindar dari resesi.
"Revisi ke bawah terhadap inflasi yang menyertai revisi ke atas terhadap belanja membangun kasus untuk soft landing," kata Jeffrey Roach, kepala ekonom untuk LPL Financial (NASDAQ:LPLA).
Laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan klaim pengangguran yang sedikit lebih rendah dari yang diharapkan untuk minggu sebelumnya.
Laporan Pengeluaran Konsumsi Pribadi bulan Juli, yang akan dirilis pada hari Jumat, dapat memberikan petunjuk tentang kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed).
Di sisi lain, perkiraan pendapatan triwulanan Nvidia pada Rabu (28/8/2024) malam mengecewakan investor. Sebab, perusahaan pembuat chip itu kerap mengalahkan ekspektasi dengan margin besar dalam beberapa triwulan terakhir.
Saham Nvidia turun lebih dari 6 persen, memangkas keuntungannya sepanjang 2024 menjadi 137 persen.
Saham terkait AI lainnya bergerak beragam. Microsoft (NASDAQ:MSFT) naik 0,6 persen, sementara Alphabet (NASDAQ:GOOGL) yang merupakan pemilik Google turun 0,7 persen.
Broadcom (NASDAQ:AVGO) dan Advanced Micro Devices (NASDAQ:AMD) masing-masing turun hampir 1 persen.
"Masih terlalu dini untuk bersikap pesimistis terhadap perusahaan terkait AI. Kami pikir masih ada lebih banyak keuntungan," kata Terry Sandven, kepala strategi ekuitas di U.S. Bank Wealth Management.
"Kami melihat revolusi AI masih dalam tahap awal dan itu menjadi pertanda baik bagi perusahaan teknologi," ujarnya menambahkan.
Sementara itu, Apple (NASDAQ:AAPL) naik 1,5 persen setelah Citigroup menobatkan pembuat iPhone itu sebagai pilihan AI teratasnya.
Apple dan Nvidia sedang dalam pembicaraan untuk berinvestasi di OpenAI sebagai bagian dari putaran penggalangan dana baru yang dapat menilai pembuat ChatGPT itu di atas USD100 miliar.
CrowdStrike (NASDAQ:CRWD) naik 2,8 persen setelah perusahaan keamanan siber itu mengalahkan estimasi pendapatan kuartalan, sementara Dollar General (NYSE:DG) merosot 32 persen setelah memangkas perkiraan penjualan dan laba tahunannya.
Jumlah saham yang naik melebihi jumlah saham yang turun dalam S&P 500 dengan rasio 2,1 banding satu.
S&P 500 mencatat 68 titik tertinggi baru dan empat titik terendah baru; Nasdaq mencatat 91 titik tertinggi baru dan 90 titik terendah baru.
Volume perdagangan di bursa saham AS relatif rendah, dengan 10,5 miliar saham diperdagangkan, dibandingkan dengan rata-rata 11,6 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya.
(Febrina Ratna)