Hambatan dari Apple, pemasoknya, dan perusahaan-perusahaan dengan eksposur besar ke Tiongkok mendorong sektor teknologi S&P 500 (.SPLRCT) turun 1,6%, menjadikannya sektor dengan persentase penurunan terbesar di antara 11 sektor utama yang dijadikan acuan.
Dow mengungguli S&P dan Nasdaq karena Apple memiliki bobot lebih rendah dalam indeks cyclicals-heavy, yang merupakan bobot harga dibandingkan dengan S&P 500 (.SPX.) yang tertimbang kapitalisasi pasar, di mana Apple adalah salah satu bobot terbesar.
Utilitas defensif (.SPLRCU) adalah yang memperoleh keuntungan terbesar di antara sektor-sektor S&P, naik 1,3%, yang dianggap oleh Fehr oleh Edward Jones sebagai tanda lain dari suasana risk-off pasar.
Indeks semikonduktor Philadelphia (.SOX) turun 1,98% sementara saham pemasok Apple termasuk Skyworks Solutions (SWKS.O), Qualcomm (QCOM.O) dan Qorvo (QRVO.O) semuanya turun lebih dari 7%.
Rick Meckler, mitra di Cherry Lane Investments mengatakan berita dari Tiongkok memfokuskan kembali investor pada gagasan “bahwa hubungan antara AS dan Tiongkok merupakan risiko besar terhadap harga ekuitas saat ini, khususnya di bidang teknologi.”