sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wall Street Ditutup Menguat dan Cetak Rekor Bulanan Terdorong Kinerja Emiten Besar

Market news editor Anggie Ariesta
01/11/2025 06:53 WIB
Wall Street mengakhiri pekan terakhir di Oktober pada perdagangan Jumat (31/10/2025) dengan rekor baru setelah laporan laba emiten besar melebihi ekspektasi.
Wall Street Ditutup Menguat dan Cetak Rekor Bulanan Terdorong Kinerja Emiten Besar. (Foto: AP Photo)
Wall Street Ditutup Menguat dan Cetak Rekor Bulanan Terdorong Kinerja Emiten Besar. (Foto: AP Photo)

IDXChannel - Wall Street mengakhiri pekan terakhir di Oktober dengan catatan positif pada perdagangan Jumat (31/10/2025) waktu setempat. Meskipun pasar menghadapi fluktuasi yang didominasi oleh rilis hasil kuartalan dari perusahaan teknologi besar, indeks-indeks utama berhasil membukukan kenaikan mingguan dan bulanan terpanjang.

Mengutip Investing, S&P 500 naik 0,26 persen menjadi 6.840,20, Nasdaq Composite memimpin kenaikan harian dengan menguat 0,61 persen menjadi 23.724,96, sementara Dow Jones Industrial Average (DJI) naik tipis 0,09 persen menjadi 47.562,87.

Pasar membukukan rekor kemenangan bulanan yang mengesankan. S&P 500 naik 2,27 persen sepanjang Oktober, menandai kenaikan bulanan keenam berturut-turut, rentetan terpanjang sejak Agustus 2021.

Sementara itu, Nasdaq Composite melonjak 4,7 persen pada Oktober, menyelesaikan rentetan kemenangan 7 bulan, yang terpanjang sejak awal 2018.

Kemudian Dow Jones naik 2,5 persen, mencetak kenaikan bulanan keenam berturut-turut, terpanjang sejak Januari 2018.

Untuk pekan ini, Nasdaq memimpin dengan kenaikan 2,24 persen, diikuti oleh Dow yang naik 0,75 persen, dan S&P 500 yang bertambah 0,7 persen.

Optimisme pasar didukung oleh kuatnya musim laporan laba kuartal ketiga. Dari 315 perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan sejauh ini, 83,2 persen berhasil melampaui estimasi analis, dan angka ini jauh di atas rata-rata historis (sekitar 67 persen).

Kekhawatiran investor mengenai pengeluaran besar-besaran di sektor teknologi, yang sempat menekan pasar di awal pekan, mayoritas teratasi berkat hasil yang sehat dari perusahaan-perusahaan besar.

Saham Apple, meskipun sempat melemah namun kembali menguat setelah adanya prospek yang positif. Perusahaan pembuat iPhone itu kini memperkirakan total pendapatan akan naik 10 persen hingga 12 persen selama kuartal liburan, didukung oleh ekspektasi peningkatan pelanggan ke perangkat unggulan terbarunya, iPhone 17.

Investor terus mencerna hasil pertemuan kebijakan Federal Reserve (The Fed). Meskipun bank sentral memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin minggu ini, Ketua Jerome Powell meredam harapan stimulus agresif dengan mengisyaratkan bahwa pemotongan suku bunga lain pada bulan Desember "bukanlah kesimpulan yang sudah pasti."

Di ranah geopolitik, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengadakan pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping pada Kamis, yang ia gambarkan sebagai "menakjubkan, luar biasa."

Trump menyatakan ia melihat kesepakatan perdagangan akan terwujud "cukup segera," dengan sedikit hambatan, dan mengumumkan rencana kunjungannya ke China pada April tahun depan.

Namun, pertemuan tersebut tidak memberikan rincian yang jelas mengenai hubungan perdagangan kedua negara.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement