"Investor ingin melihat pasar tenaga kerja yang mendingin untuk membantu meredam lonjakan imbal hasil baru-baru ini dan membantu saham menjadi stabil," kata Tom Essaye di The Sevens Report, mengutip Bloomberg, Kamis (9/1/2025) waktu Jakarta.
Di sisi lain, risalah Federal Reserve terbaru tidak memberikan dampak signifikan, yang menunjukkan para pejabat mengadopsi sikap baru terhadap pemangkasan suku bunga di tengah meningkatnya risiko harga, memutuskan untuk bergerak lebih lambat dalam beberapa bulan mendatang.
Sementara itu, Gubernur Fed, Christopher Waller meyakini inflasi akan terus mendingin menuju target bank sentral sebesar 2 persen.