Melansir Investing, Rabu (19/2/2025), tarif yang lebih tinggi dikhawatirkan akan membebani rantai pasokan global, meningkatkan biaya produksi, dan memperlambat pertumbuhan ekonomi AS yang bergantung pada perdagangan internasional.
Fokus utama investor kini tertuju pada risalah pertemuan kebijakan moneter the Fed yang dijadwalkan rilis hari ini.
Dalam pertemuan Januari lalu, Fed telah mempertahankan suku bunga acuan dan menegaskan tidak akan terburu-buru dalam menurunkan suku bunga, kecuali terdapat indikasi dari data inflasi dan ketenagakerjaan yang mendukung langkah tersebut.
Ekspektasi pasar menunjukkan kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin tahun ini, dengan peluang tambahan pemangkasan sebesar 44 persen sebelum akhir Desember, menurut data LSEG.
(NIA DEVIYANA)