sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wall Street Melemah, Tarif Dagang AS dan Risalah The Fed Jadi Perhatian Investor

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
19/02/2025 22:12 WIB
Indeks utama Wall Street dibuka melemah pada Rabu (19/2/2025) seiring meningkatnya kekhawatiran investor terhadap kebijakan tarif dagang Presiden Donald Trump.
Wall Street Melemah, Tarif Dagang AS dan Risalah The Fed Jadi Perhatian Investor. Foto: MNC Media.
Wall Street Melemah, Tarif Dagang AS dan Risalah The Fed Jadi Perhatian Investor. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Indeks utama Wall Street dibuka melemah pada Rabu (19/2/2025) seiring meningkatnya kekhawatiran investor terhadap kebijakan tarif dagang Presiden Donald Trump. Pasar juga menanti risalah pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) periode Januari.

Dow Jones Industrial Average melemah 0,33 persen ke level 44.409,96. S&P 500 turun 0,19 persen menjadi 6.117,81. Nasdaq Composite merosot 0,18 persen ke 20.004,74.

Pernyataan terbaru dari Trump kembali memicu ketidakpastian pasar ekuitas. Dalam pidatonya pada Selasa (18/2/2025), Trump mengungkapkan rencana penerapan tarif impor baru sebesar 25 persen terhadap sektor otomotif, semikonduktor, dan farmasi. 

Rencana ini bakal melanjutkan kebijakan tarif sebelumnya, termasuk tarif 10 persen terhadap semua barang impor dari China serta penundaan tarif 25 persen untuk barang impor dari Meksiko dan Kanada.

Langkah agresif ini menuai reaksi beragam di kalangan investor dan pelaku pasar.

Melansir Investing, Rabu (19/2/2025), tarif yang lebih tinggi dikhawatirkan akan membebani rantai pasokan global, meningkatkan biaya produksi, dan memperlambat pertumbuhan ekonomi AS yang bergantung pada perdagangan internasional.

Fokus utama investor kini tertuju pada risalah pertemuan kebijakan moneter the Fed yang dijadwalkan rilis hari ini.

Dalam pertemuan Januari lalu, Fed telah mempertahankan suku bunga acuan dan menegaskan tidak akan terburu-buru dalam menurunkan suku bunga, kecuali terdapat indikasi dari data inflasi dan ketenagakerjaan yang mendukung langkah tersebut.

Ekspektasi pasar menunjukkan kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin tahun ini, dengan peluang tambahan pemangkasan sebesar 44 persen sebelum akhir Desember, menurut data LSEG.

(NIA DEVIYANA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement