IDXChannel - Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Selasa (25/11/2025) waktu setempat seiring rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) pada Desember 2025. Namun, pelemahan saham teknologi membuat kenaikan Nasdaq terbatas.
Seluruh indeks saham utama AS kompak ditutup di zona hijau, dipimpin Dow Jones. Saham Nvidia yang melemah 2,6 persen menahan laju Nasdaq. Sedangkan, indeks Philadelphia SE Semiconductor hanya mencatat kenaikan tipis 0,2 persen.
Rangkaian data ekonomi terbaru mengindikasikan peluang Federal Open Market Committee (FOMC) memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan moneter mendatang. Sejumlah laporan resmi mengalami keterlambatan akibat penutupan pemerintah AS (government shutdown) beberapa waktu lalu.
Departemen Perdagangan dan Departemen Tenaga Kerja AS merilis data September yang menunjukkan penurunan aktivitas belanja dan inflasi yang kembali melambat. Sementara itu, laporan Conference Board mencatat penurunan kepercayaan konsumen yang lebih dalam daripada perkiraan, dengan ekspektasi jangka pendek merosot hampir 12 persen.
Lembaga riset Murphy & Sylvest menilai dinamika data tersebut menggeser sikap bank sentral dari menahan suku bunga menuju kebutuhan pemangkasan.
“Awalnya The Fed memberi sinyal akan menahan suku bunga, tetapi kini pandangan berubah menjadi perlu memangkas pada Desember karena pasar tenaga kerja melemah,” katanya dilansir Reuters.
Pelaku pasar merespons cepat. Probabilitas pemangkasan suku bunga kini mencapai 84,7 persen, melonjak dari 50,1 persen pada pekan sebelumnya. Kenaikan peluang tersebut dipicu komentar bernada dovish dari sejumlah pejabat The Fed seperti Presiden The Fed New York John Williams dan Gubernur Christopher Waller.
Departemen Keuangan AS menyampaikan bahwa Presiden Donald Trump berpeluang mengumumkan calon pengganti Jerome Powell sebelum Natal. Penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett disebut-sebut menjadi kandidat terkuat.
“Pasar melihat kandidat berikutnya cenderung dovish sehingga ekspektasi penurunan suku bunga sepanjang 2026 semakin kuat,” ujarnya.
Pada penutupan perdagangan, Dow Jones Industrial Average melonjak 664,18 poin atau 1,43 persen menjadi 47.112,45. S&P 500 menguat 0,91 persen ke posisi 6.765,89, sementara Nasdaq Composite naik 0,67 persen ke level 23.025,59.
Dari 11 sektor utama S&P 500, sektor kesehatan memimpin penguatan, sedangkan energi mencatat koreksi terdalam. Walau data penjualan ritel dan kepercayaan konsumen menunjukkan pelemahan, laporan kinerja sejumlah peritel besar justru memberikan sentimen positif sehingga indeks ritel S&P 500 naik 2 persen.
Saham Kohl’s melesat 42,5 persen dan Abercrombie & Fitch terbang 37,5 persen setelah kedua perusahaan menaikkan proyeksi laba tahunannya.
(Rahmat Fiansyah)