sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wall Street Merah, Data Ekonomi Terbaru Tingkatkan Ketidakpastian Prospek Penurunan Suku Bunga

Market news editor Dhera Arizona Pratiwi
26/09/2025 06:21 WIB
Wall Street, ditutup melemah pada perdagangan Kamis (25/9/2025) waktu setempat.
Wall Street Merah, Data Ekonomi Terbaru Tingkatkan Ketidakpastian Prospek Penurunan Suku Bunga. (Foto Istimewa)
Wall Street Merah, Data Ekonomi Terbaru Tingkatkan Ketidakpastian Prospek Penurunan Suku Bunga. (Foto Istimewa)

Presiden The Fed Chicago, Austan Goolsbee mengaku merasa tidak nyaman dengan pemangkasan suku bunga yang terlalu cepat. Sebab, ada risiko terjadi inflasi.

Data tersebut juga memberikan indikasi akan adanya penurunan suku bunga lebih lanjut, di tengah melemahnya pasar tenaga kerja. Ekspektasi investor terhadap penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin lagi dalam pertemuan The Fed pada Oktober kini berada di angka 83,4 persen, turun dari sekitar 92 persen pada hari Rabu, menurut CME FedWatch Tool.

"Data ekonomi yang keluar dalam satu atau dua hari terakhir agak membingungkan karena, menurut saya, hal itu menimbulkan pertanyaan," kata Presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia, Peter Tuz.

Selain itu, investor selanjutnya bersiap untuk rilis indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (Price Expenditures/PEC) pada Jumat, ukuran inflasi pilihan The Fed, yang dapat membentuk ekspektasi terhadap arah suku bunga.

Jumlah saham yang turun melebihi jumlah saham yang naik dengan rasio 3,54 banding 1 di NYSE. Terdapat 88 rekor tertinggi baru dan 102 rekor terendah baru di NYSE.

Di Nasdaq, 1.103 saham naik dan 3.443 saham turun karena jumlah saham yang turun melebihi jumlah saham yang naik dengan rasio 3,12 banding 1.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement