IDXChannel - Investor bersiap menghadapi aksi jual spontan di bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, pada hari Senin, setelah Amerika Serikat (AS) menyerang Iran pada akhir pekan ini. Keputusan AS tersebut meningkatkan kemungkinan pembalasan dan harga minyak yang lebih tinggi.
Dilansir dari Reuters, Minggu (22/6/2025), situasi Timur Tengah menjadi pusat perhatian pasar, membayangi rilis data ekonomi AS pekan ini, karena investor menilai keputusan mendadak Presiden AS Donald Trump untuk bergabung dengan kampanye militer Israel melawan Iran berdampak terhadap sentimen, inflasi, dan suku bunga.
Trump menyebut serangan itu sebagai keberhasilan militer yang spektakuler dalam pidato yang disiarkan televisi kepada rakyat dan mengatakan fasilitas pengayaan nuklir Iran telah dihancurkan. Dia mengatakan, militer AS dapat menyerang target lain di Iran jika negara itu tidak setuju untuk berdamai.
Iran menuturkan, pihaknya menyimpan semua opsi untuk mempertahankan diri, memperingatkan konsekuensi dan meningkatkan serangannya terhadap Israel.