sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wall Street Pekan Depan Dibayangi Aksi Jual Masif usai AS Serang Iran

Market news editor Dhera Arizona Pratiwi
22/06/2025 21:50 WIB
Investor bersiap menghadapi aksi jual spontan di bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, pada hari Senin, setelah Amerika Serikat (AS) menyerang Iran.
Wall Street Pekan Depan Dibayangi Aksi Jual Masif usai AS Serang Iran. (Foto Istimewa)
Wall Street Pekan Depan Dibayangi Aksi Jual Masif usai AS Serang Iran. (Foto Istimewa)

Sejauh ini, pasar minyak telah menyerap sebagian besar dampak dari kekacauan geopolitik, dengan ekuitas yang relatif stabil. Namun, investor saham tetap khawatir harga minyak lebih tinggi dapat memicu inflasi dan mengganggu rencana pemangkasan suku bunga dari Federal Reserve.

Pada hari Rabu, Fed mempertahankan suku bunga tetap stabil dan para pembuat kebijakan mengisyaratkan biaya pinjaman masih mungkin turun tahun ini. Namun, mereka memperkirakan laju keseluruhan pemangkasan suku bunga yang diharapkan di masa mendatang akan lebih lambat daripada yang mereka lihat pada pertemuan mereka di Maret.

Mereka mengutip ekspektasi bahwa inflasi yang lebih tinggi akan mengalir dari rencana tarif Donald Trump.

"Pertanyaannya adalah harga minyak dan apa pengaruhnya terhadap inflasi yang memiliki implikasi bagi kebijakan moneter dan berapa lama Fed mempertahankan suku bunga 'sangat ketat'," kata Ahli Strategi Makro Global di Carson Group, Sonu Varghese.

Sementara investor memperkirakan ketegangan Timur Tengah akan memicu kegelisahan jangka pendek di pasar saham dan serbuan ke aset yang lebih aman seperti dolar dan obligasi pemerintah, beberapa juga berharap terjadinya deeskalasi dalam situasi tersebut.

"Saya pikir ini akan sangat positif bagi pasar saham," kata Kepala Investasi Siebert Financial, Mark Malek.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2 3 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement