IDXChannel - Investor pasar modal Amerika Serikat (AS) bersiap menghadapi fluktuasi market pekan depan, dengan perhatian utama tertuju pada laporan keuangan (lapkeu) Nvidia Corp (NVDA) pada Rabu (20/11/2024)
Laporan keuangan raksasa semikonduktor itu diprediksi akan menjadi pemandu arah pasar, karena Nvidia berperan penting dalam perdagangan saham teknologi dan kecerdasan buatan (AI), selain memiliki market cap jumbo.
Saham Nvidia telah melonjak hampir 800 persen dalam dua tahun terakhir, didorong oleh dominasi perusahaan di sektor AI. Kinerjanya memberi pengaruh besar pada indeks Utama, seperti S&P 500 dan Nasdaq 100, mengingat bobotnya yang besar.
Data LSEG memproyeksikan laba bersih NVDA pada kuartal III ini menembus USD18,4 miliar, dengan pendapatan melonjak 80 persen menjadi USD33 miliar, melansir Investing, Minggu (17/11/2024).
Setelah reli yang dipicu oleh kemenangan Donald Trump dalam pemilihan Presiden AS, indeks S&P 500 dan Nasdaq mengalami tekanan sepanjang minggu ini.
Pasar bereaksi terhadap sinyal petinggi Federal Reserve yang menyatakan tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunga. Pernyataan ini membuat pelaku pasar berhati-hati, terutama karena valuasi saham sudah berada pada level yang mahal, dengan rasio PER untuk indeks S&P 500 telah melampaui 22 kali.
Performa keuangan Nvidia yang cukup kuat diharapkan dapat mendorong minat risiko di kalangan investor, sekaligus mendongkrak saham teknologi.
Namun, hasil yang mengecewakan dapat memicu tekanan jual, terutama di tengah valuasi pasar yang sudah tinggi.
Selain Nvidia, pelaku pasar juga memantau kebijakan pemerintahan Trump yang baru terpilih.
Optimisme awal terhadap rencana pemotongan pajak dan deregulasi industri mulai menimbulkan kekhawatiran baru, khususnya kandidat calon menteri yang berpotensi mengubah dinamika sektor tertentu, seperti farmasi dan pertahanan.
Meski demikian, kemenangan Trump telah mendorong optimisme pasar, dengan indeks S&P 500 naik 23 persen sepanjang tahun ini. Namun, ketidakpastian terkait langkah-langkah kebijakan jangka pendek Trump, dan sinyal hawkish dari Federal Reserve dapat menahan potensi kenaikan indeks.
(Fiki Ariyanti)