Sebelumnya, Federal Reserve memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 4,00-4,25 persen. Ini adalah pemangkasan pertama sejak Desember.
Proyeksi terbaru menunjukkan mayoritas pembuat kebijakan mengharapkan dua pemotongan lagi pada 2025, menandai pergeseran fokus bank sentral untuk mendukung pasar tenaga kerja yang melambat sambil tetap mengawasi inflasi.
Ketua The Fed Jerome Powell menggambarkan langkah ini sebagai langkah manajemen risiko untuk mencegah kemungkinan lonjakan pengangguran.
Di sisi lain, data yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran menurun minggu lalu, meskipun pasar tenaga kerja telah melunak. Klaim awal untuk tunjangan pengangguran turun 33.000 menjadi 231.000, sebagian membalikkan lonjakan minggu sebelumnya.
Permintaan tenaga kerja melambat, dan para ekonom menyalahkan ketidakpastian yang berasal dari tarif impor. Sementara itu, Bank of England memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di level 4 persen setelah pemangkasan bulan lalu.
Sedangkan Bank of Japan yang akan bertemu pada hari Jumat juga diproyeksikan untuk mempertahankan suku bunga di tengah ketidakpastian politik yang meningkat.
(Dhera Arizona)