Data juga mencatat terdapat peningkatan pekerjaan (di luar sektor pertanian) sebesar 261.000 pekerjaan pada periode Oktober, yang lebih tinggi dari ekspektasi pasar sebesar 195.000.
"Intinya di sini adalah bahwa pasar tenaga kerja melemah, tetapi belum mencapai titik di mana The Fed dapat menghentikan pengetatan," tulis Ekonom Pantheon Macroeconomis, Ian Shepherdson dalam sebuah catatan, dilansir Yahoo News, Sabtu (5/11/2022).
Sementara itu, penghasilan per jam rata-rata di AS naik 0,4% selama sebulan, lebih tinggi dari pembacaan sebelumnya dan ekspektasi Wall Street. Sedangkan pada basis tahunan, nilai upah bertahan pada 4,7%, alias setara dengan perkiraan.
Sementara itu, tingkat pemutusan hubungan kerja tampak meningkat di periode September. Data menunjukkan sebanyak 30.000 PHK terjadi di akhir kuartal ketiga, alias meningkat 46,4% dari 20.485 PHK yang diumumkan pada Agustus. Angka tersebut juga 67,6% lebih tinggi secara year to date, sebagaimana tersaji dalam data Challenger, Gray & Natal.
Pasar sampai saat ini masih membaca peluang kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan The Fed pada bulan Desember mendatang. Namun, berkat kondisi ekonomi baru-baru ini, peluang 50 bps cenderung mendapat ekspektasi lebih sebesar 62%, sebagaimana tersaji dalam indikator FedWatch CME.
Ke depan, pelaku pasar modal AS akan fokus untuk membaca laporan inflasi terbaru yang akan dirilis minggu depan serta pemilihan paruh waktu di AS yang dijadwalkan pada 8 November.
(FRI)