sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wall Street Rebound Ditopang Optimistis Pasar Terhadap The Fed

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
05/11/2022 08:38 WIB
Tiga indeks Wall Street kompak menguat pada akhir perdagangan Jumat (5/11). Indeks bangkit dari koreksi empat sesi beruntun.
Wall Street Rebound Ditopang Optimistis Pasar Terhadap The Fed. (Foto: MNC Media)
Wall Street Rebound Ditopang Optimistis Pasar Terhadap The Fed. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Tiga indeks Wall Street kompak menguat pada akhir perdagangan Jumat (5/11). Indeks bangkit dari koreksi empat sesi beruntun.

Kebangkitan Wall Street ditopang optimisme pasar terhadap peluang pelonggaran kebijakan Federal Reserve terkait suku bunga. Terlebih lagi setelah rilis data pengangguran AS.

Dow Jones Industrial Average naik 401,97 poin, atau 1,26%, menjadi 32.403,22, S&P 500 naik 50,66 poin, atau 1,36%, menjadi 3.770,55 dan Nasdaq Composite tumbuh 132,31 poin, atau 1,28%, menjadi 10.475,25.

S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik sebanyak 2% pada awal perdagangan sementara Dow Jones Industrial Average naik sebanyak 1,9% menyusul laporan pasar tenaga kerja yang cukup bergerak.

Departemen Tenaga Kerja AS mencatat ada peningkatan pengangguran sebesar 3,7% pada bulan Oktober. Kabar ini membawa sinyal kelonggaran ekonomi AS di pasar kerja, yang berpotensi membuat bank sentral AS / Federal Reserve dapat sedikit mengerem laju kenaikan suku bunganya.

Data juga mencatat terdapat peningkatan pekerjaan (di luar sektor pertanian) sebesar 261.000 pekerjaan pada periode Oktober, yang lebih tinggi dari ekspektasi pasar sebesar 195.000.

"Intinya di sini adalah bahwa pasar tenaga kerja melemah, tetapi belum mencapai titik di mana The Fed dapat menghentikan pengetatan," tulis Ekonom Pantheon Macroeconomis, Ian Shepherdson dalam sebuah catatan, dilansir Yahoo News, Sabtu (5/11/2022).

Sementara itu, penghasilan per jam rata-rata di AS naik 0,4% selama sebulan, lebih tinggi dari pembacaan sebelumnya dan ekspektasi Wall Street. Sedangkan pada basis tahunan, nilai upah bertahan pada 4,7%, alias setara dengan perkiraan.

Sementara itu, tingkat pemutusan hubungan kerja tampak meningkat di periode September. Data menunjukkan sebanyak 30.000 PHK terjadi di akhir kuartal ketiga, alias meningkat 46,4% dari 20.485 PHK yang diumumkan pada Agustus. Angka tersebut juga 67,6% lebih tinggi secara year to date, sebagaimana tersaji dalam data Challenger, Gray & Natal.

Pasar sampai saat ini masih membaca peluang kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan The Fed pada bulan Desember mendatang. Namun, berkat kondisi ekonomi baru-baru ini, peluang 50 bps cenderung mendapat ekspektasi lebih sebesar 62%, sebagaimana tersaji dalam indikator FedWatch CME.

Ke depan, pelaku pasar modal AS akan fokus untuk membaca laporan inflasi terbaru yang akan dirilis minggu depan serta pemilihan paruh waktu di AS yang dijadwalkan pada 8 November.

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement