Secara makro, investor negeri Paman Sam terus mengamati sejumlah data makro, antara lain survei data konsumen dari Universitas Michigan. Sementara itu, sejumlah pernyataan dari para pejabat bank sentral atau Federal Reserve juga menjadi perhatian pasar.
Kendati ada optimisme yang terbentuk setelah inflasi AS melandai, pernyataan para pejabat The Fed masih membebani pasar. Salah satunya, Christopher Waller yang menyebut dirinya belum siap untuk mengatakan bahwa masalah inflasi sepenuhnya selesai.
Waller justru mendukung adanya dua kenaikan suku bunga lagi masing-masing sebesar 25 basis poin pada tahun ini demi memastikan agar inflasi dapat segera kembali ke target di kisaran 2 persenan. (NIA)