sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wall Street Terkoreksi Imbas Sinyal Hawkish The Fed

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
20/06/2023 21:12 WIB
Indeks utama Wall Street dibuka terkoreksi pada Selasa (20/6/2023) setelah komentar bernada hawkish dari para pejabat The Fed.
Wall Street Terkoreksi Imbas Sinyal Hawkish The Fed. (Foto: MNC Media)
Wall Street Terkoreksi Imbas Sinyal Hawkish The Fed. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks utama Wall Street dibuka terkoreksi pada Selasa (20/6/2023). Hal itu menyusul komentar bernada hawkish dari para pejabat bank sentral atau Federal Reserve.

Dow Jones Industrial Average turun 0,49% di 34.129,84. S&P 500 melemah 0,47% di 4.388,81, sedangkan Nasdaq Composite anjlok 0,41% di 13.633,07.

Sejumlah saham bergerak variatif seperti PayPal Holdings (PYPL.O) naik 1,6% setelah perusahaan investasi KKR & Co (KKR.N) sepakat untuk mengakuisisi portofolio buy now pay later (BNPL) milik Paypal di Eropa sebesar USD43,7 miliar.

Sebaliknya, saham perusahaan China yang terdaftar di A.S. termasuk Alibaba Group, JD.com dan PDD Holdings (PDD.O) tertekan antara 2% hingga 5% dalam perdagangan premarket setelah China melakukan pemangkasa  suku bunga acuan pinjaman.

Sejumlah komentar pejabat The Fed belakangan ini memangkas optimisme pasar bahwa era suku bunga tinggi telah berakhir.

Pejabat The Fed Christopher Waller memperingatkan tingkat inflasi masih cukup panas ke depan. Senada, petinggi Fed lain seperti Thomas Barkin menyinggung perlunya suku bunga tambahan agar inflasi dapat segera kembali ke target 2 persen.

Ke depan, investor pasar modal negeri Paman Sam menantikan pidato dari Wakil Ketua The Fed Michael Barr, sekaligus ceramah dari Gubernur The Fed Jerome Powell di depan anggota dewan AS.

"Powell akan sangat berhati-hati untuk bicara tentang hasil pertemuan terakhir mereka," kata Chief Market Strategist, Art Hogan, dilansir Reuters, Selasa (20/6/2023).

Indikator Fedwatch dari CMEGroup memprediksi The Fed akan mengerek suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Juli mendatang, menyusul peringatan bank sentral terkait potensi kenaikan biaya pinjaman pada akhir tahun.

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement