Data Kementerian Keuangan dalam laporan APBN Kita edisi Februari 2025, realisasi pendapatan negara hingga akhir Februari 2025 mencapai Rp316,9 triliun atau 10,5 persen dari target APBN tahun ini.
Penerimaan perpajakan mencatatkan angka Rp240,4 triliun atau 9,7 persen dari target tahun ini, terdiri dari penerimaan pajak Rp187,8 triliun atau 8,6 persen dari target, serta penerimaan kepabeanan dan cukai Rp52,6 triliun atau 17,5 persen dari target.
Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi pelemahan rupiah, kata Ibrahim, adalah konflik yang masih berlangsung di Timur Tengah. Israel melancarkan serangan terhadap target Hamas di Gaza, pembicaraan gencatan senjata gagal.
Selain konflik geopolitik, rencana kebijakan Donald Trump terkait penetapan tarif impor terhadap negara Eropa, China, Kanada, dan Meksiko juga pengaruhi pasar uang.