Dalam hal pemberi kerja, perseroan menyebut bahwa pada 2025 ini porsi proyek pemerintah akan turun, yang disebabkan oleh berkurangnya anggaran infrastruktur. Hadian meyakini, kontrak baru yang dicapai perseroan tahun ini akan lebih banyak berasal dari sektor swasta.
"Memang selama ini kami 50 persen dari pemerintah, sisanya itu dari BUMN dan swasta, mungkin bisa saja terjadi di tahun ini bergeser ke arah swastanya. Tapi kami yakin bahwa yang Rp3,5 triliun untuk di tahun 2025 mudah-mudahan tercapai," tuturnya.
(Ahmad Islamy Jamil)