Adapun penjualan di pasar ekspor turun signifikan, dari paruh pertama tahun lalu senilai Rp50,5 miliar, menjadi Rp16,7 miliar per Juni 2025.
Beban pokok penjualan naik 31,9 persen yoy menjadi Rp2,27 triliun. Dari angka ini, pita cukai membengkak menjadi Rp1,29 triliun.
Alhasil laba bruto WIIM mencapai Rp612,97 miliar, naik 21,7 persen dari Rp503,63 miliar.
Laba usaha tercatat Rp199,60 miliar, naik 11 persen yoy secara tahunan, menurut laporan keuangan di situs resmi perusahaan, diakses Kamis (14/8/2025).
Per 30 Juni 2025, total aset perseroan sebesar Rp3,14 triliun atau naik 3,8 persen year-to-date (ytd) dibandingkan posisi akhir 2024 yang sebesar Rp3,03 triliun.