sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

WOOD Incar Penjualan Tumbuh 25 Persen di Tengah Dinamika Tarif AS

Market news editor Rahmat Fiansyah
16/06/2025 15:25 WIB
PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) yakin perseroan memiliki daya saing yang kuat di tengah ketidakpastian kebijakan tarif AS.
PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) yakin perseroan memiliki daya saing yang kuat di tengah ketidakpastian kebijakan tarif AS. (Foto: Dok. Integra Indocabinet)
PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) yakin perseroan memiliki daya saing yang kuat di tengah ketidakpastian kebijakan tarif AS. (Foto: Dok. Integra Indocabinet)

Menurut Wang, sebagai eksportir besar ke AS, WOOD tidak lepas dari dampak tarif impor. Saat ini, produk perseroan masih dikenai tarif impor 10 persen. Jika tarif impor tinggi jadi diberlakukan, pesaing WOOD dari Vietnam dan Kamboja mungkin akan dikenai tarif lebih tinggi dari Indonesia.

"Walaupun situasinya belum jelas dan sulit ditebak, WOOD sejauh ini masih aman karena tidak ada penurunan pesanan yang berarti, dan terus membuka segmen baru buat menjaga laju pertumbuhan tetap stabil," kata Wang.

Pada 2023-2024, penjualan WOOD turun cukup tajam bila dibandingkan 2020-2022. Wang menilai, saat pandemi, WOOD menikmati lonjakan penjualan, terutama akibat meningkatnya segmen building component di tengah suku bunga AS yang masih rendah.

Penjualan WOOD di AS sangat dipengaruhi suku bunga. Saat suku bunga turun, sektor properti membaik dan berdampak pada penjualan building component.

"Tapi saat pasar mulai melambat pada 2022-2023, penjualannya pun ikut melemah. Dibanding furnitur, segmen ini lebih sensitif terhadap fluktuasi suku bunga KPR," ujarnya.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement