Yan Palace merupakan perusahaan sarang burung walet pertama yang listing di Bursa Hong Kong dengan nilai kapitalisasi pasar Rp7,3 trliun. Saat ini, perusahaan yang mengklaim sebagai market leader sekaligus importir terbesar produk sarang burung walet di China itu merupakan pelanggan utama NEST.
Direktur Utama NEST, Hoo Anton Siswanto menilai, penambahan kepemilikan saham Yan Palace di NEST menjadi bukti dukungan nyata dan berkesinambungan terhadap perseroan.
"Tentunya hal tersebut seiring dengan kinerja positif perseroan, salah satunya adalah mengambil langkah-langkah strategis pengembangan dan ekspansi usaha yang telah dilakukan bersama entitas anak usaha, PT Tunas Esta Indonesia (TEI)," ujarnya.
Anton menambahkan, TEI kini tengah menyelesaikan pekerjaan akhir pembangunan pabrik di Demak, Jawa Tengah yang fokus pada pembersihan, pencucian, pengemasan, hingga ekspor sarang burung walet. Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi sebesar 35 ton per tahun dan ditargetkan beroperasi pada 2026.
Per 30 September 2024, NEST membukukan pendapatan Rp358 miliar. Sementara laba bersih perusahaan mencapai Rp17 miliar.
(Rahmat Fiansyah)