Sebelumnya, BOJ sempat melakukan operasi pembelian obligasi darurat untuk memulihkan kondisi pasar di tengah ancaman yen yang terus melemah pada akhir 2022 lalu tepatnya pada Oktober.
BOJ mengumumkan langkah ini menyusul pelemahan yen yang menembus 150 yen per dolar AS. Posisi ini juga sempat menempatkan yen pada level terendah yen dalam 32 tahun dan akan berdampak pada pelaku pasar.
Secara eksternal, yen juga berada di bawah tekanan dari kuatnya dolar di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa suku bunga akan tetap lebih tinggi lebih lama di AS, bahkan ketika suku bunga mulai turun di negara-negara besar lainnya.
Indeks dolar naik menjadi sekitar 104,4 pada hari Rabu (27/3), mendekati level tertinggi enam minggu karena investor menantikan laporan indeks harga PCE AS terbaru yang akan dirilis akhir pekan ini. Data ini akan menjadi petunjuk mengenai jalur kebijakan moneter The Federal Reserve (The Fed).
Greenback juga didukung oleh spekulasi bahwa suku bunga AS akan tetap lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, sehingga mendorong para investor untuk carry and haven dari dolar.