Amir melihat yield UST bergerak dengan volatilitas tinggi beriringan dengan ekspektasi tingkat suku bunga yang lebih tinggi dan rencana normalisasi likuiditas the Fed. Ekspektasi tersebut diikuti oleh penguatan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang dunia secara umum.
Amir menyampaikan, risk-averseness investor juga kembali meningkat, seiring dengan CDS 5-tahun Indonesia yang mencatatkan peningkatan 24bp ke level 131bp, tertinggi sejak Juni 2020.
Perlu diketahui, yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) meningkat 29bp ke level 7,28%. Level tersebut berada di atas estimasi BNI Sekuritas minggu ini di kisaran 6,92% - 7,13%.
"Hal ini mengindikasikan bahwa yield obligasi pemerintah mungkin telah memasuki entry point yang atraktif," ungkapnya.
(NDA)