sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Yuk Cek Sejarah Saham MAPB, Emiten dengan Harga IPO Rp1.680 per Saham!

Market news editor Shifa Nurhaliza Putri
09/09/2022 15:00 WIB
Sejarah Saham MAPB (PT MAP Boga Adiperkasa Tbk) dimulai pada tanggal 14 Juni 2017, saat MAPB menerima pernyataan efektif dari OJK untuk melakukan IPO.
Yuk Cek Sejarah Saham MAPB, Emiten dengan Harga IPO Rp1.680 per Saham! (Foto: Sejarah Saham MAPB)
Yuk Cek Sejarah Saham MAPB, Emiten dengan Harga IPO Rp1.680 per Saham! (Foto: Sejarah Saham MAPB)

IDXChannel - Sejarah Saham MAPB (PT MAP Boga Adiperkasa Tbk) dimulai pada tanggal 14 Juni 2017, saat MAPB menerima pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO).

MAPB melakukan IPO publik sebanyak 22.174.000 saham dengan nilai nominal Rp 100,- masing-masing dengan harga penawaran Rp 1.680 - per saham. Saham tersebut tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 21 Juni 2017.

Menurut Anggaran Dasar MAPB, bidang kegiatan MAPB meliputi perdagangan, jasa, industri, transportasi, pertanian, perkebunan dan kehutanan, perikanan dan peternakan. Saat ini, Map Boga Adiperkasa Tbk beroperasi terutama sebagai perusahaan investasi di kafe dan restoran.

PT Map Boga Adiperkasa Tbk, anak perusahaan dari MAP Group, merupakan pemain utama di sektor kafe dan restoran di Indonesia. Saat ini MBA memiliki lebih dari 600 cabang di 37 kota di Indonesia. Portofolio MBA terdiri dari 8 merek utama yaitu Starbucks, Pizza Marzano, Krispy Kreme, Cold Stone Creamery, Godiva, PAUL Bakery, Genki Sushi dan Subway.

Laporan Keuangan MAPB

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mencatatkan hasil usaha yang positif pada semester I tahun 2022. Hingga akhir Juni lalu, pengelola gerai Starbucks ini telah meraup laba sebesar Rp 76,31 miliar sehingga menghasilkan laba sebesar Rp 76,31 miliar. Periode yang sama tahun lalu, perusahaan merugi Rp 20,06 miliar.

Selain laba, MAPB juga mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 32,41% menjadi Rp1,55 triliun dari sebelumnya Rs 1,17 triliun. Penjualan minuman masih mendominasi dengan kontribusi Rp 951,41 miliar, naik dari Rp 26,54 miliar menjadi Rp 751,83 miliar.

Selanjutnya, penjualan makanan tercatat Rp 588,53 miliar, naik Rp52,05 miliar dari sebelumnya Rp341,02 miliar. Selain itu, penjualan produk lainnya juga meningkat sebesar 4,94% dari Rp83,15 miliar menjadi Rp87,25 miliar.

Dari sisi beban, beban pokok meningkat 24,70% dari Rp385,60 miliar menjadi Rp480,87 miliar. Beban penjualan juga meningkat menjadi Rp827,04 miliar, beban umum dan administrasi tercatat sebesar Rp141,06 miliar dan beban keuangan turun menjadi Rp13,86 miliar. (SNP)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement