sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

5 Perbedaan Kebijakan Fiskal dan Moneter, Apa Saja?

Milenomic editor Rizki Setyo Nugroho
02/07/2023 12:30 WIB
Ada beberapa perbedaan kebijakan fiskal dan moneter yang penting untuk diketahui.
5 Perbedaan Kebijakan Fiskal dan Moneter, Apa Saja? (Foto: MNC Media)
5 Perbedaan Kebijakan Fiskal dan Moneter, Apa Saja? (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Ada beberapa perbedaan kebijakan fiskal dan moneter yang penting untuk diketahui.

Dalam lingkup perekonomian Indonesia, pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan yang dilakukan untuk menjaga stabilitas ekonomi negara. Kebijakan tersebut adalah kebijakan fiskal dan moneter, yang keduanya digunakan untuk mengelola perekonomian Indonesia. 

Perbedaan Kebijakan Fiskal dan Moneter

Kedua kebijakan tersebut memiliki beberapa perbedaan, walaupun sama-sama memiliki tujuan untuk mencapai stabilitas ekonomi. Nah, berikut adalah beberapa perbedaan kebijakan fiskal dan moneter yang perlu Anda ketahui:

  1. Definisi

Kebijakan fiskal berkaitan dengan pengeluaran dan penerimaan pemerintah serta pengaturan pajak. Tujuan utama kebijakan fiskal adalah mempengaruhi aktivitas ekonomi melalui pengeluaran pemerintah dan perubahan dalam sistem pajak. 

Sementara itu, kebijakan moneter berkaitan dengan pengaturan pasokan uang dan suku bunga. Tujuan utama kebijakan moneter adalah mempengaruhi tingkat suku bunga, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi melalui intervensi bank sentral.

  1. Tujuan Utama

Kebijakan fiskal bertujuan untuk mencapai stabilitas ekonomi jangka panjang, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mengatur redistribusi pendapatan. Kebijakan ini dapat digunakan untuk merespons ketidakseimbangan ekonomi seperti inflasi atau resesi. 

Di sisi lain, kebijakan moneter bertujuan untuk menjaga stabilitas moneter, mengendalikan inflasi, dan menjaga likuiditas di pasar keuangan.

  1. Instrumen yang Digunakan

Kebijakan fiskal menggunakan instrumen seperti anggaran belanja, perubahan tarif pajak, subsidi, dan stimulus fiskal lainnya. Pemerintah dapat mengeluarkan stimulus fiskal dalam bentuk kebijakan pengeluaran untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Sementara itu, kebijakan moneter menggunakan instrumen seperti suku bunga acuan, operasi pasar terbuka, cadangan bank, dan kebijakan pengendalian kredit.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement