2. Pisahkan Rekening Usaha dan Pribadi
Jangan gunakan rekening yang sama untuk penerimaan pembayaran penjualanusaha dan konsumsi pribadi. Penggabungan seperti ini akan membuat keuangan usaha Anda menjadi kacau dan sulit dikelola.
Pisahkan rekening untuk menampung pemasukan usaha dengan rekening yang Anda gunakan untuk kebutuhan pribadi. Jangan serta merta menarik uang pemasukan usaha untuk kebutuhan pribadi jika tidak ingin ‘nombok.’
3. Sisihkan Sedikit dari Keuntungan
Agar pelaku usaha tetap dapat membiayai kehidupannya, pelaku usaha dapat mengambil sebagian hasil keuntungan usaha sebagai gaji pribadinya. Ambil dalam jumlah secukupnya, setidaknya nominalnya sesuai dengan pengeluaran tetap selama satu bulan.
Dengan begini, pelaku usaha tidak tergoda mengambil uang lebih dari hasil keuntungan untuk dinikmati sendiri. Karena usaha baru dirintis dan harus dikembangkan, pelaku usaha masih harus mengedepankan usahanya dibanding keuntungan pribadinya.
Apalagi jika pelaku usaha mengandalkan keuntungan usaha sebagai sumber modal untuk diputar kembali.
4. Alokasikan Keuntungan dengan Tepat
Setelah mendapatkan keuntungan, alokasikan uang untuk kebutuhan dengan tepat. Misalnya 10 persen untuk gaji pribadi, 20 persen untuk ditabung sebagai kas cadangan, dan sisanya untuk diputar lagi menjadi modal dan biaya operasional.
Hitung dulu berapa pengeluaran tetap usaha selama satu bulan. Dalam hal ini, proyeksi cashflow tadi akan sangat berguna untuk membantu pelaku usaha memperkirakan berapa kebutuhan usahanya selama satu bulan.
Coret kebutuhan yang tidak penting, pastikan total pengeluaran tidak lebih besar dibanding total pemasukan. Jika jumlah pengeluaran lebih besar, cari pos pengeluaran apa yang membengkak, dan cari tahu apa yang menyebabkannya tidak efisien.
5. Siapkan Dana Cadangan/Darurat
Sama seperti keuangan pribadi, keuangan usaha juga memerlukan dana darurat siap pakai yang dapat digunakan sewaktu-waktu. Keberadaan dana ini dapat membantu usaha Anda untuk tetap ngebul selama beberapa waktu sekalipun terdapat hambatan.
Keberadaan dana darurat juga dapat mencegah pelaku usaha untuk membuat utang jangka pendek dengan bunga tinggi yang akan membebani keuangan usahanya.
Itulah beberapa strategi kelola cashflow usaha kecil yang baru dirintis.
(Nadya Kurnia)